Celery Root (Celeriac): Sayuran Akar Eropa yang Kaya Manfaat dan Punya Pesona Rasa yang Jarang Diketahui

Celery Root (Celeriac): Sayuran Akar Eropa yang Kaya Manfaat dan Punya Pesona Rasa yang Jarang Diketahui


Ada satu jenis sayuran akar yang sering membuat orang berhenti sejenak ketika pertama kali melihatnya. Bentuknya bulat, kulitnya kasar, penuh lekukan tak beraturan, mirip batu tanah yang tertimbun lama di kebun. Tidak ada yang menyangka bahwa di balik penampilan “tidak instagramable” itu, tersembunyi rasa lembut, aroma harum, dan manfaat yang sangat kaya. Sayuran ini bernama celery root, atau biasa disebut celeriac.

Di Eropa, khususnya di Prancis dan Jerman, celeriac sudah lama menjadi bintang dapur, meskipun tidak menonjol seperti kentang atau wortel. Chef profesional menjadikannya bahan penting untuk sup, puree, hingga salad segar yang elegan. Tetapi di Indonesia, sayuran akar satu ini masih jarang disentuh. Banyak orang bahkan tidak tahu bagaimana rasanya, apa manfaatnya, atau bagaimana mengolahnya.

Padahal, bila Anda memberi kesempatan pada celeriac, Anda mungkin akan dikejutkan oleh kelezatannya yang sangat unik—perpaduan antara aroma seledri, rasa gurih lembut, dan tekstur creamy yang membuatnya cocok untuk banyak hidangan.

Celeriac: Si Jelek yang Dicintai Chef Eropa


Tidak ada sayuran akar yang tampilannya seaneh celeriac. Jika dibandingkan dengan wortel yang mulus, atau kentang yang sederhana, celeriac tampak seperti sayur yang tertukar dari dunia fantasi. Namun justru inilah charm-nya.

Di Eropa, celeriac sering digambarkan sebagai ugly but delicious vegetable—sayuran jelek yang rasanya mengejutkan. Para koki menyukainya karena:

  • aromanya lembut seperti seledri namun lebih creamy,
  • mudah menyerap bumbu,
  • bisa digunakan dalam hidangan sederhana maupun makanan kelas restoran,
  • serta memiliki rasa gurih alami yang memberi “kedalaman” pada sup dan saus.

Celeriac bukanlah umbi biasa; ia adalah akar dari tanaman seledri khusus. Bukan seledri yang kita kenal di dapur Indonesia, tetapi varietas Eropa yang ditanam bukan untuk tangkainya, melainkan untuk umbinya yang besar dan kaya rasa.

Tanaman ini tumbuh optimal di daerah beriklim dingin. Itu sebabnya celeriac populer di negara-negara seperti Prancis, Belanda, Belgia, Polandia, dan Inggris. Saat musim dingin tiba dan sayuran segar semakin langka, celeriac menjadi penyelamat: tahan lama, bergizi tinggi, dan bisa diolah dalam banyak cara.


Rasa dan Aroma Celeriac: Lembut, Gurih, dan Wangi Seledri yang Menenangkan


Bagaimana rasanya celeriac?

Bayangkan rasa seledri yang halus, tapi tidak terlalu tajam. Tambahkan sedikit rasa kacang lembut, tekstur seperti kentang tapi lebih creamy, lalu beri aroma harum yang menenangkan. Semua itu berpadu menjadi sensasi unik yang sulit ditemukan pada umbi lain.

Saat dimakan mentah (dalam salad), rasanya segar, renyah, dan sedikit pedas halus—mirip lobak namun lebih wangi. Saat dimasak, teksturnya berubah drastis: menjadi lembut, halus, dan creamy, seolah berubah menjadi bahan dasar sup mewah.

Inilah alasan banyak chef menjadikannya bintang:

  • dalam sup krim,
  • sebagai pengganti kentang (lebih rendah kalori),
  • diolah menjadi puree,
  • dijadikan komponen hidangan steak,
  • atau dipotong tipis untuk dijadikan salad elegan ala Prancis.

Singkatnya, celeriac adalah sayuran akar yang mungkin tampak asing, tapi rasanya mengejutkan lembut dan anggun.


Kandungan Nutrisi Celeriac: Sederhana Bentuknya, Kaya Manfaatnya

Walaupun tampilannya tidak meyakinkan, celeriac memiliki kandungan gizi yang padat. Banyak orang Eropa menyebutnya sebagai sayuran akar yang “menutrisi tanpa membuat berat badan naik.”

Berikut manfaat kesehatan utama celeriac:

1. Rendah Kalori, Cocok untuk Diet

Jika Anda sedang menurunkan berat badan, celeriac adalah teman baik. Kalorinya lebih rendah daripada kentang, tetapi memberikan rasa kenyang yang mirip.

2. Tinggi Serat

Serat membantu:

  • melancarkan pencernaan,
  • menjaga tubuh tetap kenyang lebih lama,
  • dan menstabilkan gula darah.

Celeriac menjadi pilihan ideal untuk makanan sehat sehari-hari.

3. Sumber Vitamin K dan Vitamin C

Vitamin K penting untuk kesehatan tulang, sedangkan vitamin C membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan menjaga kulit tetap segar.

4. Kaya Antioksidan

Antioksidan pada celeriac membantu melawan radikal bebas dan menjaga kesehatan sel. Efeknya bisa dirasakan pada kulit, energi tubuh, dan ketahanan terhadap penyakit.

5. Mengandung Mineral Penting

Kalium, fosfor, dan magnesium di dalamnya berperan dalam:

  • menjaga keseimbangan elektrolit,
  • mendukung kesehatan jantung,
  • dan memperbaiki metabolisme tubuh.

6. Mendukung Fungsi Ginjal dan Detoks

Kandungan air dan nutrisinya membuat celeriac sering digunakan dalam diet detoks ringan.

Dengan paket nutrisi seperti ini, celeriac bisa disebut sebagai salah satu sayuran akar paling lengkap dari segi manfaat.


Celeriac dalam Kuliner Eropa: Tradisi, Elegansi, dan Kehangatan

Celeriac punya tempat spesial dalam kuliner Eropa. Setiap negara memiliki cara khas mengolahnya.

1. Prancis – Céleri Rémoulade

Ini adalah hidangan klasik yang sering muncul di bistro-bistro Prancis. Celeriac diparut tipis, lalu dicampur saus krim lembut, mustard Dijon, lemon, dan sedikit lada. Hasilnya adalah salad segar, renyah, dan elegan.

2. Inggris – Root Vegetable Soup

Orang Inggris sering mencampur celeriac dengan wortel, kentang, dan bawang untuk membuat sup musim dingin yang hangat dan mengenyangkan.

3. Jerman – Puree Celeriac

Sebagian orang Jerman menggantikan mashed potato dengan mashed celeriac untuk rasa yang lebih ringan dan wangi.

4. Eropa Utara – Oven-Roasted Roots

Celeriac dipotong kotak, dibumbui garam, merica, dan sedikit minyak zaitun, lalu dipanggang hingga caramelized. Rasanya manis gurih, cocok jadi pendamping daging dan ikan.

Celeriac merupakan bahan yang fleksibel, bisa masuk hidangan rumahan atau menu restoran bintang Michelin.


Celeriac di Indonesia: Mulai Dikenal, Tapi Masih Eksklusif

Di Indonesia, celeriac belum setenar wortel atau kentang. Salah satu alasannya adalah iklim tropis membuatnya sulit dibudidayakan. Namun, beberapa supermarket premium dan toko bahan impor sudah mulai menjualnya.

Chef-chef di Jakarta, Bali, dan Surabaya banyak memanfaatkannya untuk hidangan modern seperti:

  • sup krim elegan,
  • puree pendamping steak,
  • salad fusion,
  • atau makanan sehat berkalori rendah.

Walaupun belum populer di dapur rumahan, celeriac perlahan menarik perhatian pecinta kuliner yang ingin mencoba bahan baru.

 

Manfaat Kuliner dan Kehidupan: Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Celeriac?

Celeriac mengajarkan satu hal sederhana: jangan menilai dari tampilan luar. Di balik kulit yang kasar dan bentuk yang tidak fotogenik, terdapat rasa lembut dan nilai kesehatan yang luar biasa.

Di era ketika banyak orang memilih makanan berdasarkan penampilan di media sosial, celeriac mengingatkan kita bahwa kelezatan sejati terkadang datang dari hal yang tidak mencolok. Sayuran ini juga menunjukkan bahwa kadang-kadang, karakter dan kualitas lebih penting daripada tampilan.

Ia tumbuh perlahan, membutuhkan cuaca dingin, tetapi menghasilkan umbi yang penuh manfaat. Dalam cara ini, celeriac seperti simbol kesabaran dan ketekunan—nilai yang sering kita lupakan dalam kehidupan modern yang serba cepat.


Celeriac, Sayuran Akar yang Layak Dikenal Lebih Dekat


Setelah mengenal celeriac lebih jauh, kita mungkin mulai melihat bahwa sayuran ini bukan sekadar umbi aneh dari Eropa. Ia adalah bahan makanan yang penuh potensi:

  • kaya manfaat kesehatan,
  • rasa unik dan fleksibel,
  • cocok untuk banyak gaya masakan,
  • dan membawa cerita kuliner yang panjang.

Jika Anda menyukai eksplorasi rasa atau tertarik dengan bahan makanan baru, celeriac layak masuk daftar bahan yang perlu dicoba. Entah dijadikan sup, puree, atau bahkan salad segar, rasa lembutnya mampu menghadirkan pengalaman makan yang berbeda.

Dan siapa tahu? Celeriac bisa saja menjadi sayuran favorit baru Anda di dapur—pendamping setia yang sederhana, bergizi, dan kaya rasa.

 

Komentar