Arugula: Sayuran Daun Pedas Kaya Antioksidan Favorit Pecinta Salad
Bagi sebagian orang, arugula
mungkin masih terdengar asing. Namun di dapur para chef dan pecinta salad,
sayuran ini sudah sejak lama menjadi bahan favorit. Keunikan arugula tidak
hanya terletak pada rasa, tetapi juga manfaat kesehatan yang luar biasa. Ia
adalah salah satu sumber antioksidan tertinggi di antara sayuran daun,
mengandung mineral penting, serta memiliki fleksibilitas tinggi ketika diolah
menjadi berbagai hidangan.
Apa Itu Arugula? Sekilas Asal
Usul dan Karakter Rasa
Secara botani, arugula termasuk
ke dalam keluarga Brassicaceae, keluarga yang sama dengan brokoli, kol,
dan kale. Namun bentuknya lebih mirip selada dengan daun bergerigi yang
ramping. Di beberapa negara, arugula dikenal dengan nama rocket, roquette, atau
rucola.
Arugula memiliki karakter rasa
yang unik: pedas halus, sedikit pahit, tapi tetap segar. Banyak yang
menggambarkannya sebagai kombinasi antara lada hitam dan kacang dengan sentuhan
mustard. Rasa inilah yang membuat arugula sering dijadikan pelengkap pizza,
salad, pasta, hingga sandwich. Aromanya pun khas—segar, hijau, dan sedikit
tajam—memberikan dinamika ketika dicampur dengan bahan lain yang lebih lembut
seperti keju atau tomat.
Arugula telah dikonsumsi sejak
ribuan tahun lalu. Bangsa Romawi Kuno bahkan menggunakan arugula sebagai
tanaman obat dan tonik penambah energi. Pada masa itu, daun arugula muda
digunakan sebagai makanan, sementara bijinya diproses menjadi minyak. Tradisi
ini kemudian menyebar ke kawasan Mediterania lainnya sebelum akhirnya dikenal
luas di Eropa Barat dan Amerika.
Kini, arugula menjadi salah satu
sayuran daun paling populer di seluruh dunia. Kultivarnya pun semakin beragam,
mulai dari jenis daun besar hingga jenis liar dengan bentuk daun lebih tipis
dan rasa lebih tajam.
Kandungan Gizi Arugula: Kecil
Wujudnya, Besar Manfaatnya
Siapa sangka daun kecil yang
tampak sederhana ini memiliki kandungan gizi yang luar biasa? Berikut beberapa
nutrisi utama yang terdapat dalam arugula:
1. Antioksidan Tinggi
Arugula kaya dengan berbagai
antioksidan seperti beta-karoten, lutein, zeaxanthin, flavonoid, dan polifenol.
Antioksidan adalah senyawa penting yang berfungsi membantu tubuh melawan
kerusakan akibat radikal bebas.
2. Vitamin A, C, dan K
- Vitamin A mendukung kesehatan mata dan
sistem imun.
- Vitamin C membantu pembentukan kolagen,
meningkatkan daya tahan tubuh, dan mempercepat penyembuhan luka.
- Vitamin K berperan dalam pembekuan darah
serta menjaga kesehatan tulang.
3. Kalsium, Magnesium, dan
Kalium
Mineral ini penting untuk menjaga
fungsi saraf, kontraksi otot, dan kesehatan tulang. Arugula merupakan sumber
mineral yang lebih mudah dicerna dibandingkan beberapa sayuran berdaun lain
yang tinggi oksalat.
4. Serat yang Ramah Pencernaan
Arugula mengandung serat lembut
yang mudah dicerna sehingga cocok dikonsumsi setiap hari. Serat membantu
menjaga keseimbangan bakteri baik di usus dan mendorong pencernaan yang lebih
sehat.
5. Rendah Kalori
Dalam satu porsi besar salad
arugula, kalori yang masuk ke tubuh hanya sekitar 5–10 kalori. Ini membuat
arugula sangat ideal bagi yang ingin menjaga berat badan atau menjalani pola
makan rendah kalori.
Manfaat Kesehatan Arugula
Setelah mengetahui kandungan gizinya, mari kita lihat lebih jauh bagaimana arugula memberi dampak positif untuk tubuh.
1. Melindungi Tubuh dari
Radikal Bebas
Antioksidan dalam arugula bekerja
dengan menangkap radikal bebas yang bisa merusak sel. Ketika radikal bebas
terlalu banyak, risiko penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan
penuaan dini meningkat. Mengonsumsi arugula secara rutin membantu tubuh menjaga
keseimbangan oksidatif.
2. Menjaga Kesehatan Mata
Lutein dan zeaxanthin adalah dua
jenis antioksidan yang sangat penting untuk kesehatan retina. Keduanya membantu
melindungi mata dari sinar biru, risiko katarak, dan degenerasi makula. Karena
jumlah kedua senyawa ini cukup tinggi, arugula menjadi pilihan yang baik untuk
menjaga penglihatan jangka panjang.
3. Mendukung Kesehatan Tulang
Vitamin K memainkan peran krusial
dalam pembentukan osteokalsin—protein yang membantu proses mineralisasi tulang.
Kekurangan vitamin K dapat meningkatkan risiko tulang rapuh. Arugula adalah
salah satu sumber vitamin K terbaik dari kelompok sayuran daun.
4. Menyehatkan Pencernaan
Serat dalam arugula membantu
menjaga kualitas gerakan usus, mengurangi risiko sembelit, serta mendukung
pertumbuhan flora usus yang sehat. Kesehatan usus yang optimal memengaruhi
banyak hal, termasuk metabolisme dan imun tubuh.
5. Baik untuk Kesehatan
Jantung
Kandungan kalium dan nitrat alami
pada arugula membantu menjaga tekanan darah tetap stabil. Nitrat nabati bekerja
dengan meningkatkan produksi oksida nitrat (NO) dalam tubuh yang berfungsi
melebarkan pembuluh darah dan memperlancar aliran darah.
6. Membantu Menyeimbangkan
Berat Badan
Arugula rendah kalori tapi tinggi
nutrisi. Dengan porsi besar yang mengenyangkan dan kandungan air yang tinggi,
arugula cocok sebagai bahan utama salad untuk yang sedang diet, tanpa
mengorbankan kebutuhan vitamin dan mineral harian.
Bagaimana Cara Memilih Arugula
yang Segar?
Arugula yang berkualitas biasanya
memiliki ciri-ciri berikut:
- Daunnya berwarna hijau cerah tanpa bercak cokelat.
- Teksturnya renyah, tidak layu.
- Aromanya segar dan sedikit pedas.
- Batangnya tidak lembek atau berair.
Jika membeli arugula dalam
kemasan, perhatikan juga tanggal panen atau tanggal kedaluwarsa. Pilih kemasan
yang masih terlihat kering, karena kelembapan berlebih bisa mempercepat
pembusukan.
Cara Menyimpan Arugula Agar
Tahan Lama
Arugula termasuk sayuran yang
cenderung cepat layu. Namun dengan teknik penyimpanan yang tepat, kesegarannya
bisa bertahan lebih lama.
- Jangan langsung dicuci. Simpan dalam keadaan
kering karena air mempercepat pembusukan.
- Gunakan wadah tertutup. Masukkan arugula ke
dalam kotak plastik atau ziplock.
- Tambahkan tisu dapur. Letakkan satu atau dua
lembar tisu untuk menyerap kelembapan.
- Simpan di kulkas bagian sayuran.
Dengan cara ini, arugula bisa
bertahan 4–7 hari.
Cara Mengolah Arugula Agar
Rasanya Makin Nikmat
Arugula bisa dinikmati mentah maupun dimasak. Berikut beberapa inspirasi sederhana yang bisa dicoba di rumah:
1. Salad Arugula Klasik
Campurkan arugula dengan minyak
zaitun, perasan lemon, sedikit garam, lada hitam, dan serpihan keju parmesan.
Rasanya segar dan tidak berlebihan—cocok sebagai side dish.
2. Pizza Arugula
Setelah pizza keluar dari oven,
taburkan arugula mentah di atasnya. Perpaduan panas pizza dan kesegaran arugula
memberikan sensasi menarik.
3. Pasta dengan Arugula
Tambahkan arugula ke pasta panas
beberapa detik sebelum disajikan. Daun akan sedikit layu tetapi tetap
mempertahankan aroma pedasnya.
4. Smoothie Hijau
Jika Anda suka bereksperimen,
arugula bisa dicampur ke dalam smoothie bersama buah seperti nanas atau apel.
Rasa pedasnya memberikan karakter yang berbeda.
5. Arugula dengan Telur Rebus
Cocok sebagai sarapan cepat.
Arugula segar, telur rebus, sedikit garam laut, dan tetesan minyak zaitun
menghasilkan hidangan ringan namun bergizi.
Benarkah Arugula Termasuk
“Superfood”?
Istilah superfood
terkadang terlalu sering digunakan, namun arugula memang memiliki kualitas yang
membuatnya pantas masuk kategori ini. Selain kaya nutrisi, arugula rendah
kalori, mudah diolah, dan cocok dikombinasikan dengan hampir semua makanan.
Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa konsumsi sayuran dari keluarga Brassicaceae
secara rutin dapat menurunkan risiko berbagai penyakit kronis.
Walaupun demikian, tidak ada
makanan tunggal yang bisa menggantikan pola makan seimbang. Arugula sebaiknya
tetap dikombinasikan dengan berbagai sumber protein, lemak sehat, dan
karbohidrat kompleks agar kebutuhan nutrisi harian tetap seimbang.
Arugula di Indonesia: Makin
Populer di Kalangan Urban
Dalam beberapa tahun terakhir,
arugula semakin mudah ditemukan di Indonesia. Banyak supermarket besar yang
menyediakan daun ini, baik lokal maupun impor. Bahkan beberapa petani
hidroponik sudah mulai memproduksi arugula secara lokal sehingga harganya menjadi
lebih terjangkau.
Peningkatan minat masyarakat
terhadap makanan sehat juga mendorong popularitas arugula. Restoran, kafe, dan
katering sehat kini memasukkan arugula sebagai salah satu bahan utama menu
mereka. Hal ini bukan sekadar tren, tapi bentuk kesadaran bahwa makanan sehat
tidak harus membosankan.
Tips Agar Arugula Tidak Terasa
Terlalu Pahit
Beberapa orang menghindari
arugula karena rasa pahitnya. Padahal, rasa pahit itu bisa dikendalikan jika
tahu caranya:
- Pilih daun muda. Daun arugula baby cenderung
lebih lembut dan tidak terlalu pedas.
- Padukan dengan bahan yang creamy. Misalnya
alpukat, keju mozzarella, atau yogurt.
- Tambahkan unsur asam. Lemon atau cuka
balsamic dapat menyeimbangkan rasa.
- Jangan terlalu lama dipanaskan. Memasak
berlebihan akan memperkuat rasa pahit.
Kesimpulan: Arugula, Daun
Kecil dengan Segudang Manfaat
Arugula bukan sekadar sayuran
daun biasa. Dari segi rasa, ia menawarkan sensasi pedas dan segar yang membuat
banyak hidangan terasa lebih hidup. Dari segi nutrisi, arugula kaya
antioksidan, vitamin, dan mineral yang mendukung kesehatan mata, tulang, pencernaan,
hingga jantung.
Sayuran ini mudah ditemukan,
mudah diolah, dan cocok untuk siapa pun yang ingin mulai menjalani pola makan
lebih sehat tanpa harus mengorbankan cita rasa. Baik sebagai salad segar,
topping pizza, bahan pasta, atau sekadar pelengkap di atas telur rebus, arugula
selalu membawa karakter uniknya sendiri.
Jika Anda belum pernah mencoba
arugula, mungkin ini saat yang tepat untuk menambahkannya ke daftar belanja.
Dan bagi Anda yang sudah lama akrab dengannya, semoga artikel ini memberi
inspirasi baru untuk mengkreasikan menu yang lebih kaya dan bervariasi.



Komentar
Posting Komentar